Lari Sorenya Mukhlis

“besar banget,ini perut isinya makanan apa eceng gondok??”.mukhlis ngaca. kemudian shaleh datang kearah mukhlis dan bertanya. “kenapa kau ?? kok ngaca ngaca ??? uda ganteng ??”.”engga leh, akhir akhir ini perut ku kok mulai buncit gituu.!!!”.”haaaha(ketawa kecil) uda macam dosen M.M kita paling killer aja ya khlis, kalo jalan goyang mirip kayak agar agar hahah(ketawa lebar)”.”Kmfret itu lebih parah, aku harus apa kira kira???”.”lari sore aja , besok gimana???”.”oke oke”.

Beberapa hari ini mukhlis susah buat jalan , dia harus terbebani oleh perutnya yang mulai membesar. Karena banyak uang ia selalu ngemilk tiap malam dan akhirnya begini.

karena-memiliki-berat-badan-247-kg-pria-ini-sudah-3-tahun-tak-bisa-keluar-dari-rumah

Perut besar tentu saja berpengaruh bagi mukhlis apa lagi disaat saat ia mau buang air besar, disaat ia mau duduk di kursi kecil, dan disaat ia mau masuk kerumah Marsha and The Bear. Hal ini menyebabkan mukhlis menjadi sosok yang sangat jelek dimata semua makhluk hidup , termasuk pacarnya saat ia ngapel mukhlis harus rela ngepel dirumah pacarnya.

“ass”.salam mukhlis.”walaikum salam siapa ya ???.jawab pacar mukhlis.”ini mukhlis yang”.”mukhlis ?? oh mang mukhlis!!!(kebetulanciriciripembantubaruprutbuncit) Pembantu baru kan ??? ia ia silahkan masuk, mang mukhlis bisa kerja sekarang kok”.kasiaannn!!! mukhlis bermaksud ngapel malah dijadikan tukang ngepell.

Seperti tempat lari sore pada umumnya banyak orang orang dari mana saja lari sore di taman tempat mukhlis dan saleh lari sore, kebetulan pada saat itu dosen paling killer mereka juga lari sore ditempat yang sama. “leh leh leh itu kan pak aji leh !!”.kata mukhlis. “aih matii, kalo kita terus disini , besok bakalan disuruh cerita berapa kalori yang tebakar!!”.jawab saleh. Mereka pun langsung meninggalkan dosen mereka yang sedang bersiap siap untuk memulai pemanasan.

Semakin jauh mereka meninggalkan dosen itu, maka dari kejauhan terlihat pula  sosok wanita yang di idam idamkan seorang mukhlis, mukhlis mendangak  dan terus menatap bengong gadis itu “PLAKKKKK!! Ah kamfretlah leh”.lontar mukhlis.”Ences mu woyy”. Jawab saleh. Mereka bertekak padahal mereka berdua sama sama mengeluarkan air liurnya. Mukhlis menghayalkan gadis itu dengan hasrat yang dalam seakan ia telah menjadi pendamping si gadis itu dan mereka memiliki empat orang anak. Oke disini mukhlis menghayal terlalu tinggi. Dengan inisiatif seorang lelaki tangguh mulai muncul benih-benih rasa penasaran untuk berkenalan dengan gadis itu. Dia telah menyiapkan sebuah strategi yang diantaranya :

  1. Mukhlis datang berpura pura tidak melihat gadis itu dan berlari menuju arah berlawanan .
  2. Mukhlis dengan sengaja menabrak gadis itu kemudian mereka berdua jatuh bersamaan dan mukhlis menganggap sigadis mirip dengan salah seorang tetangganya,tentu saja itu semua hanya perlakuan fitnah mukhlis.
  3. Kemudian mereka bertukar nomor telefon, dan mukhlis pacaran dengan gadis itu.

“oke leh sekarang aku tau harus ngapain !!!”,

“emangnya kita mau ngapain lagi selain lari disini MUKHLESS”, bentak saleh.

“kau lihat gadis itu tadi, aku mau kenalan sama dia”,

“halahh percaya diri kali kau dapati dia, dia cantik, putih, ini kau ?? kecil, dekil, ngaca!!”,

“ihh sepele kali kauu kalau kaca dikamar aku pun ada, cuman uda retak, uda kau tunggu aja dulu disini biar aku yang datengi”,

Dengan kepercayaan diri yang tinggi mukhlis mendatangi si gadis dengan cara yang telah ia rancang tadi sebelumnya.

“ BRUAKKKK, duhhh kalau jalan liat-liat dongg”,

“ maaf maaf saya tadi lari”,

“oh ia maksud saya kamu kalau lari lihat lihat dong”,

“habis tadi gak kelihatan silau kali tadi”,

“apaan silau ?? perasaan gak adak yang nyilau nyilauin gitu deh “, jawab bingung sigadis.

“diri kamu yang cantik yang udah menyilaukan mata aku ini heheh”,

“ketawa pulakk tah hapa lucunya, tapi boleh lahh “,

“heheh oia kamu orang mana ??”,

“orang Tuasan bangg”,

“duhh jangan panggil bang dong serasa supir angkot”,

“hehehe ia bang eh maaf mang eh maksud saya siapa namanya ??”,

“ hmmm panggi aja aku RIANN”,

“ehh  ia Riaan, aku Dina”,

Tata cara yang disusun oleh mukhlis berhasil 100%. Terlihat dari kejauhan wajah asam beralaskan murka yang membara sedang melekat diwajah saleh yang merah sedang menatap tajam kearah mukhlis yang saat itu sedang lari bersama dengan gadis itu. Shaleh pun menyusul dan berharap dikasihani untuk dikenalkan dengan gadis itu. Mukhlis sendiri tidak peka terhadap kode yang sudah diberikan oleh shaleh.

“ bahagia benerr anak ini , sombong kali udahan, apa gara gara aku sepelein dia tadi ??? ah gak mungkin, ah udah lah nanti tak balas”, isi hati saleh.

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.10 , matahari yang tadinya diatas dengan panasnya yang setia menyinari bumi kini sudah waktunya ia terbenam dari sisi barat ditemani dengan warna langit jingga yang menandakan hari telah petang. Terlihat sepintas dari jarak yang tidak terlalu jauh pak aji sedang mengutak atik telepon genggamnya. Dengan tidak ingin mengambil resiko mukhlis dengan sengaja memutar haluan lari sore mereka.

“cuacanya cerah ya din”,

“cerah apanya , uda mau magreb gini klis klis”,

“kok gitu leh”,

“klis ?? mukhlis ? kamu Rian atau mukhlis??”,tanya dina.

“enggak itu nama kepanjangan aku ada mukhlisnya gitu”,

“ohh gitu yaya, aku pikir kamu sengaja biar keliatan keren gitu”,

“enggak lah kita kan orang yang sederhana”,

“dan rajin menabung broo”,sambut shaleh.

Hening 3 detik

“eh klis ituu ituu” (memonyongkan muncung menunjuk pak aji)

“ aihh , wihh lihat ada julia perez disana “,

“mana mana ??”,

“ itu ayokk disana din”,

..

..

..

“mana ?? katanya disni ??”, sahut dina.

Bermaksud untuk lebih lama lagi bersama sang gadis telepon genggam dina pun berdering menandakan seseorang meneleponnya. Dian pun manggut manggut, rasa kecewa sedang menyelimuti mukhlis saat ia tahu bahwa dina harus segera pulang. Dilain sisi mukhlis sedikit senang bisa berjumpa dengan ayah dina. Akhirnya mereka bertiga berjalan menuju parkiran dimana ayah dina memarkirkan mobilnya tadi.sesampainya diparkiran dina tidak melihat ayahnya ia hanya merlihat sebuah mobil hitam ayahnya dengan kaca tertutup. dengan suasana yang tak terduga pintu mobil ayah dina terbuka, ayah dina pun keluar dari mobil.

“lohh pak”,

“lohh mukhlis ??”,

“kamu lari sore juga ??”,

“i i iya pak”, jawab panik mukhlis.

Terlihat dari kejauhan shaleh dengan keadaan merdeka.

“mampos kau kan hahahahaha”,

..

..

“kamu dekatin anak saya ??”,

“engga pak engga, tadi itu saya jumpa dijalan”,

“kurang ajar kamu, jumpa ?? emang anak saya ini apaan hah ?”,

“iya pa tadi dia nabrak nabrak gitu, sok kayak di filem filem gitu”,

“besok kamu jumpai saya dikantor, kamu ceritakan berapa kalori yang terbakar hari ini”,

Dina dan dosen killer mukhlis pun segera pulang dan mukhlis pun demikian ia menuju parkiran sepeda motor dengan wajah lusuh yang sudah ditunggui oleh shaleh.

..

..

..

“hahahahah hahahahah hahahha hahhahah”, tawa shaleh.

“kenapa kau ?? gilak kau ya ??”,

“ haishhh cup cup cup, abang Riann kenapa jangan cemberut gitu dong, oiya aku beli timbangan dulu lah abis ini”,

“untuk apa sama mu”,

“beliin kau, biar nimbang kalori mu besok bisa lebih mudah hahahahah”, ejek shaleh.

TAMAT.

Tinggalkan komentar